Advertisement

Pasang Iklan Disini
HeadlineKonaweKriminalPemerintahPolitikSulawesiTenggara

Skandal MCK PUPR Konawe: Bantuan untuk Rakyat Miskin "Nyasar" ke Pengusaha Tajir!

Admin Redaksi
Kamis, 31 Juli 2025, Juli 31, 2025 WAT
Last Updated 2025-07-31T06:51:27Z
Advertisement

Konawe - Warta Global.Id || 31 Juli 2025] – Program bantuan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai lebih dari Rp 500 juta untuk tahun anggaran 2024 di Kabupaten Konawe, khususnya di Desa Asao, Kecamatan Tonguna, tengah menjadi sorotan tajam masyarakat. 

Proyek yang seharusnya diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu dan belum memiliki fasilitas MCK layak ini, justru diduga salah sasaran dan mengalir ke kantong pengusaha.

Investigasi mendalam yang dilakukan oleh tim media menemukan adanya kejanggalan serius dalam penyaluran program MCK di Desa Asao. Sejumlah warga setempat mengungkapkan kekecewaan mereka karena bantuan yang seharusnya menjadi hak mereka, justru tidak mereka terima.

"Hasil investigasi kami di lapangan menunjukkan ada indikasi penyimpangan. Beberapa masyarakat yang jelas-jelas layak mendapatkan program ini justru diabaikan," ungkap salah satu tim investigasi pada Kamis, 31 Juli 2025.

Pihak media kemudian berhasil mengonfirmasi salah seorang warga penerima bantuan MCK yang terungkap sebagai pengusaha somel. Lingce Solihin, pelaksana program MCK di Desa Asao, secara mengejutkan mengakui adanya "nama pengganti" dalam daftar penerima bantuan."Kami berikan 1 unit MCK kepada salah satu pengusaha somel. Itu nama pengganti," ujar Lingce Solihin.

Lebih ironis lagi, dalam konfirmasi terpisah, Lingce Solihin blak-blakan mengakui bahwa pemberian MCK kepada pengusaha tersebut adalah sebagai imbalan atas penggunaan mobil pengusaha untuk mengangkut material proyek PUPR yang nilainya mencapai lebih dari Rp 500 juta.

"Kami memberikan MCK dikarenakan mobil mereka dipakai angkut material anggaran dari PUPR yang lima ratus juta sekian," aku Lingce Solihin. Ia juga menyebutkan bahwa 1 unit MCK dianggarkan Rp 12 juta dengan ukuran 1 meter 30 sentimeter, dan harga tandon air Rp 4,5 juta. 

Harga-harga ini pun patut dipertanyakan kewajarannya.
Informasi dari warga setempat semakin memperkuat dugaan penyimpangan ini. "Yang dapat bantuan program MCK tersebut seorang pengusaha somel di Desa Asao, padahal dia sudah mampu," jelas seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Upaya konfirmasi lebih lanjut kepada Lingce Solihin melalui sambungan telepon oleh pimpinan media tidak mendapatkan respons, meskipun nomornya dalam keadaan aktif. Hal ini semakin menambah kecurigaan akan adanya upaya menutup-nutupi praktik yang tidak benar.

Melihat indikasi kuat adanya dugaan korupsi dan salah sasaran dalam penyaluran bantuan MCK tahun 2024 ini, masyarakat Kabupaten Konawe, khususnya di Desa Asao dan Kecamatan Tonguna, berencana untuk segera membuat laporan resmi ke Kejaksaan Kabupaten Konawe. 

Mereka menuntut agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan penyalahgunaan anggaran negara ini.

Liputan, Muhammad Nawir

TrendingMore